BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perpustakaan merupakan jantung / urat nadi bagi suatu
intansi / universitas / badan korporasi lainnya. Perpustakaan saat ini, tidak
lagi hanya menjadi tempat menyimpan dan
mencari buku, tetapi lebih dari itu yaitu menjadi sumber informasi.
Berbagai informasi dapat ditemukan dari yang bersifat ilmiah, infofmasi yang
berkaitan dengan sejarah hingga yang bersifat populer.
Perpustakaan mempunyai tiga pokok kegiatan yaitu
pengadaan, pengolahan, pelayanan bahan pustaka. Salah satu aspek penting dalam kegiatan
pelayanan adalah promosi jasa perpustakaan sebagai penarik pengunjung untuk
datang keperpustakaan. Sekarang ini apresiasi nyata masyarakat terhadap
perpustakaan sangat rendah. Ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung
perpustakaan perharinya. Semua orang mengatakan perpustakaan adalah lembaga
penting. Disini terjadi suatu ironi bahwa kenyataan orang berasumsi
perpustakaan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa, tetapi dengan melihat
fakta dimasyarakat tingkat penggunaan jasa perpustakaan masih sangat rendah.
Dari penjelasan diatas penulis ingin mengetahui sejauh
mana pmomosi jasa layanan perpuatakaan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tulung.
Kegiatan ini dimulai tanggal 1 Maret s/d 5 April yang juga merupakan syarat
tugas akhir studi D 11 Ilmu perpustakaan.
B.
Tujuan Praktek
Penulisan laporan ini merupakan syarat untuk
menyelesaikan program D 11 perpustakaan yang bertujuan sebagai berikut ini:
1.
Mahasiswa dapat memantapkan dan menerapkan ilmu
perpustakaan didunia kerja.
2.
Mahasiswa dapat mengetahui dan menghadapi secara
langsung kegiatan perpuatakaan mulai pengadaan, pengolahan, dan pelayanan.
3.
Mahasiswa dapat mengetahui masalah yang ada
diperpustakaan dan pemecahannya.
4.
Mahasiswa dapat
belajar bekerjasama / berorganisasi dengan pihak lain.
5.
Mahasiswa dapat mengetahui sarana dan prasarana
diperpustakaan SMP Negeri 1 Tulung.
6.
Mahasiswa dapat memenuhi syarat kelulusan D 11 Ilmu
Perpustakaan.
7.
Dokumentasi kegiatan praktek kerja perpustakaan di SMP
Negeri 1 Tulung.
C. SISTEMATIKA
Sistematika penulisan ini menjabarkan seluruh kegiatan
Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan
di SMP Negeri 1 Tulung. Diharapkan setiap mahasiswa dapat mengetahui kondisi
perpustakaan secara langsung serta dapat mempraktekkan ilmu yang dimiliki selama
berada di bangku perkuliahan. Selain itu mahasiswa juga bisa mendapatkan
pengalaman kerja di perpustakaan dan dapat memecahkan masalah yang ditemukan
selama praktek.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan Praktek Kerja Perpustakaan
C.
Sistematika
BAB II
KEADAAN PERPUSTAKAAN
A.
Sejarah Berdirinya
B.
Gedung,Ruang dan Perlengkapan
C.
Koleksi
D.
Struktur Organisasi
E.
Dana
F.
Layanan
BAB III MASALAH DAN
PEMECAHANNYA
A.
Masalah
B.
Pemecahan
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran-saran
BAB II
KEADAAN PERPUSTAKAAN
A.
Sejarah
Berdirinya
SMP Negeri 1 Tulung Klaten merupakan sekolah yang
semula mengalami perubahan status dari sekolah swasta menjadi sekolah negeri.
Semula bernama SMEP PEMDA Tulung pada tahun 1972 sampai tahun 1973. Kemudian
pada tahun 1974 berubah menjadi SMP PEMDA Tulung, pada tanggal 25 Juli 1981 SMP
PEMDA Tulung menjadi SMP Negeri 1 Tulung Klaten.
Perpustakaan SMP
Negeri 1 Tulung bernama Perpustakaan Bina Pustaka. Perpustakaan tersebut
telah berjalan sebagaimana fungsinya yaitu tempat belajar secara mandiri,
mencari informasi, dan tempat mencari hiburan. Koleksi perpustakaan Bina Pustaka
sangat banyak terutama dalam bentuk buku-buku pelajaran.
Sejalan dengan proses perubahan status tersebut
perpustakaan tetap berjakan sesuai fungsinya. Adapun pengelola perpustakaan di SMP
Negeri 1 Tulung Klaten, dari waktu ke waktu ditangani guru tidak tetap, dengan
status tidak tetap tersebut pengelolaan perpustakaan tidak maksimal. Pada tahun
1990 salah satu tenaga atministrasi ditugasi untuk mengikuti kursus perpustakaan
yaitu Bapak Jumiyono.
Dari tahun
1990 sampai dengan 1993 pengelola perpustakaan menjadi lebih baik. Perpustakaan
ditangani secara serius dan pada tahun 1990 tersebut perpustakaan diberi nama
Perpustakaan Bina Pustaka dengan pustakawan Bapak Jumiyono.
Berhubung
Bapak Jumiyono lulusan sarjana geografi maka status kepegawaiannya juga berubah
dari tenaga administrasi menjadi guru. Bapak Jumiyono dialihtugaskan dari SMP
Negeri 1 Tulung Klaten ke SMP Negeri 3 Tulung Klaten dengan demikian pustakawan
di SMP Negeri 1 Tulung Klaten praktis tidak ada. Dengan ketidakadaan pustakawan
tersebut pengelola perpustakaan diserahkan
kembali ke guru-guru ,dari tahun 1993 sampai tahun 2008.
Pada tahun
2009 dengan terbitnya surat keputusan bahwa guru harus mengajar 24 jam perminggu,
maka Bapak Sugiyatno, S.Pd ditugasi untuk menjadi pengelola perpustakaan,
mengingat telah mempunyai piagam pengelola perpustakaan dari kantor Dekdikbut
Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2000 dan SK Kepala Sekolah No.423.5125/2009
untuk mengelola perpustakaan sampai sekarang. Pada tahun 2009 Perpustakaan ”Bina
Pustaka” baru ditangani dengan serius dengan pengelola Bapak Sugiyatno,S.Pd dibantu
oleh guru-guru tidak tetap.
Perpustakaan
Bina Pustaka mengalami perkembangan secara bertahap karena telah dikelola
dengan baik. Hal ini terbukti dengan dijadikannya perpustakaan Bina Pustaka
menjadi tempat praktek kerja perpustakaan mahasiswa UT mulai tahun 2011 dan
sampai sekarang.
B.
Gedung, Ruang dan Perlengkapanya
Perpustakaan
sekolah dalam melakukan kegiatan kepustakaan
membutuhkan perlengkapan fisik berupa gedung dan ruang perpustakaan.
Di SMP
Negeri 1 Tulung sudah mempunyai gedung perpustakaan sendiri letaknya strategis
ditengah-tengah lokasi sekolahan, perpustakaan tersebut dikelilingi oleh ruang
kelas,ruang kantor guru, mushola, kantin, lapangan, laboratorium, kamar mandi
dan dekat pintu gerbang sekolah. Sehingga sangat mudah di akses oleh warga
sekolah untuk berkunjung.
Ruang
perpustakaan inilah yang akan menjadi tempat pelayanan kebutuhan informasi penggunanya
yaitu para guru,siswa dan karyawan. Kebutuhan ruangan perpustakaan sekolah
dapat diperhitungkan berdasarkan jumlah siswa di sekolah tersebut. Ruang
perpustakaan Bina Pustaka SMP Negeri 1 Tulung telah ditata baik karena lalu
lintas kegiatan telah disesuaikan dengan ruangan, sehingga tidak mengganggu
perpindahan hasil kerja dari satu lokasi ke lokasi lain tidak terganggu.
Ruangan
perpustakaan BINA PUSTAKA SMP Negeri 1 Tulung terdiri dari 4 ruangan: Ruang Koleksi (ruang baca dan ruang pelayanan),
Ruang Diskusi, Ruang Pengolahan, Ruang
Kepala Perpustakaan.
Perabot perpustakaan BINA
PUSTAKA SMP Negeri 1 Tulung antara lain :
NO
|
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Keadaan Barang
|
Baik
|
Kurang Baik
|
1
|
Rak Buku 1,5 x 2 m
|
5
|
5
|
-
|
2
|
Rak Buku 2 x 3 m
|
2
|
2
|
-
|
3
|
Rak Buku 1,5 x 1,5 m
|
2
|
2
|
-
|
4
|
Rak Display
|
1
|
1
|
-
|
5
|
Almari Katalog
|
1
|
1
|
-
|
6
|
Almari Buku Paket
|
2
|
2
|
-
|
7
|
Almari Arsip
|
2
|
2
|
-
|
8
|
Almari Buku Referensi
|
2
|
2
|
-
|
9
|
Meja, Kursi Pembaca
|
6
|
6
|
-
|
10
|
Meja, Kursi Sirkulasi
|
3
|
3
|
-
|
11
|
Komputer, Printer
|
1
|
1
|
-
|
12
|
Jam Dinding
|
1
|
1
|
-
|
13
|
Kipas Angin
|
1
|
1
|
-
|
14
|
Papan Tulis
|
1
|
1
|
-
|
15
|
Papan Pengunjung
|
1
|
1
|
-
|
16
|
Papan Minat Baca
|
1
|
1
|
-
|
17
|
Papan Program Kerja
|
1
|
1
|
-
|
18
|
Papan Struktur Organisasi
|
1
|
1
|
-
|
19
|
Steples Besar
|
1
|
1
|
-
|
20
|
Seteples Kecil
|
1
|
1
|
-
|
21
|
Sapu
|
1
|
1
|
-
|
22
|
Tempat Sampah
|
1
|
1
|
-
|
23
|
Kemoceng
|
1
|
1
|
-
|
Selain
perlengkapan di atas, ada juga perlengkapan administrasi perpustakaan, yaitu buku
peminjam, buku pengunjung, buku inventaris perpustakaan, buku statistik
perpustakaan, buku induk, buku laporan penerimaan koleksi baru, kartu anggota, kartu
buku, kartu tanda kembali, tata tertib perpustakaan, kantong kartu buku, cap
inventaris, cap perpustakaan, bantalan cap, buku klasifikasi, kartu katalog, kertas
label, solatip, dan lem.
|
|
|
|
|
DENAH
RUANG PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 TULUNG KLATEN
|
|
|
|
|
|
P1 = Pintu utama
P2 = Pintu masuk ruang diskusi
P3 = Pintu masuk ruang perpustakaan
P4 = Pintu penghubung ruang kepala perpustakaan dengan ruang layanan
P5 = Pintu
masuk ruang pengolahan
P6 = Pintu toilet
|
|
KETERANGAN:
1.
Rak Buku
2.
Almari
3.
Almari Buku Referensi
4.
Meja Baca
5.
Kursi Baca
6.
Meja Komputer
7.
Almari Katalog
8.
Meja Petugas
9.
Kursi Petugas
10. Tempat
koran
11. Meja
Sirkulasi
12. Rak
Display
13. Televisi
|
R1 = Ruang Kepala Perpustakaan
R2 = Ruang Pengolahan
R3 = Ruang pelayanan
R4 = Ruang Diskusi
R5 = Kamar Mandi/Toilet
|
|
|
C.
Koleksi
Koleksi yang ada di perpustakaan
SMP NEGERI 1 TULUNG sebagian
besar adalah buku-buku paket bidang
studi yang merupakan buku ajar/buku teks yang dipakai dalam pelajaran. Selain
buku paket terdapat pula buku-buku fiksi
dan nonfiksi, buku teks, buku rujukan, laporan penelitian atau study tour, kamu,
ensiklopedi dll, yang jumlahnya masih sedikit. Bahan pustaka diperpustakaan diolah
menggunakan sistem manual. Sebagian koleksi tersebut sudah disusun dan ditata
sesuai kelas serta nomor klasifikasinya.
Kegiatan pengolahan koleksi meliputi:
1.
Seleksi Bahan Pustaka
Seleksi adalah proses
menidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi perpustakaan..
Tujuan dari pemilihan koleksi ini adalah untuk menyeleksi judul-judul buku yang
relevan dengan kebutuhan dan kurikulum sekolah. Untuk melakukan seleksi, tidak semua orang berhak melakukannya. Mereka
yang berhak melakukan seleksi adalah pustakawan, kepala sekolah, guru, komite
sekolah. Kegiatan seleksi akan menghasilkan daftar seleksi yang berisi
informasi tentang nomor urut, nomor ISBN, judul buku, pengarang, tahun terbit,
dan harga buku.
2.
Pengadaan
Pengadaan koleksi adalah proses menghimpun bahan pustaka,yang dapat
dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan pembelian, hadiah, pengkopian,
pertukaran,dan titipan.
3.
Pengolahan
Kegiatan ini dimulai dari
menginvetaris bahan pustaka dengan cara memberikan cap inventaris, pemberian
nomor induk dan mencatat dalam buku induk. Selanjutnya memberikan nomor
klasifikasi, dan pembuatan katalogisasi. Terakhir pemberian perlengkapan
seperti kantong kartu, kartu buku dan
slip tanggal kembali.
4.
Pelestarian Bahan Pustaka
Pelestarian adalah upaya untuk menjaga informasi yang terkandung pada koleksi bahan pustaka yang ada agar
bertahan lama serta berdaya guna bagi pemustaka sejalan dengan perkembangan. Usaha pelestarian ini meliputi pencegahan
terhadap faktor-faktor perusak, perawatan fisik ( menjilid, melaminasi ),
memproduksi bahan pustaka ( fotokopi ), mengalih bentuk dari kertas ke
mikrofilm/digital.
LAPORAN BAHAN
PUSTAKA(KOLEKSI) TH.2011/2012
NO
|
JENIS GOLONGAN
|
JUMLAH
|
1
|
000-Karya Umum
|
146
|
2
|
100-Filsafat
|
84
|
3
|
200-Agama
|
730
|
4
|
300-Ilmu Sosial
|
185
|
5
|
400-Bahasa
|
60
|
6
|
500-Ilmu Murni
|
110
|
7
|
600-Ilmu Terapan
|
451
|
8
|
700-Seni,Olahraga
|
1954
|
9
|
800-Kesusastraan /Fiksi
|
582
|
10
|
900-Sejarah, Geografi
|
189
|
11
|
Buku Paket/ Buku Teks
|
19.497
|
12
|
Buku Referensi
|
194
|
13
|
Atlas
|
155
|
14
|
Peta
|
27
|
15
|
Globe
|
1
|
|
JUMLAH KOLEKSI
|
24.365
|
D.
Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi
perpustakaan SMP Negeri 1 Tulung Klaten
Tahun 2011/2012
E.
Tenaga
Perpustakaan Bina Pustaka SMP NEGERI 1 TULUNG di
kepalai oleh Bapak Sugiyatno, S.Pd,
beliau adalah lulusan S1 Pendidikan Bahasa Indonesia dan sudah mempunyai piagam
tentang perpustakaan serta mendapat SK dari kepala sekolah No.423.5125/2009. Bapak
Sugiyanto dibantu oleh beberapa guru tidak tetap dalam pengelolaannya.
Tugas utama seorang tenaga perpustakaan adalah mengelola, mengembangkan, dan
melestarikan semua koleksi yang ada guna memenuhi kebutuhan informasi yang
dibutuhkan pengunjung. Kegiatan yang dilaksakan diperpuastakaan mulai dari pengadaan bahan
pustaka, pengolahan dan pelayanan.
Kegiatan kepustakaan meliputi:
1.
Pengadaan Bahan pustaka
Perpustakaan Bina Pustaka dalam mengadakan bahan pustaka baru diperoleh
melalui pembelian, hadiah/sumbangan, tukar menukar dengan perpustakaan lain
2.
Pengolahannya
Kegiatan pengolahan masih tradisional atau secara manual pengolahan
dimulai dari buku datang dengan melakukan inventaris, pengecapan stempel, pembuatan nomor klasifikasi,
pembuatan catalog dan kelengkapan
lainnya.
3.
Pelayanan
Dilakukan oleh petugas pelayanan setiap hari efektif belajar mengajar mulai jam 07.00 – 12.10.
Dikerjakan oleh guru-guru tidak tetap yang telah terjadwal.
F.
Sumber Dana
Dana
merupakan sumber penunjang terpenting dalam kegiatan operasional perpustakaan. Untuk
mendukung perkembangan perpustakaan SMP NEGERI 1 TULUNG, dana yang di dapat antara lain dari :
1.
Bantuan Oprasional Sekolah (BOS).
2.
Sumbangan Orang Tua Murid
3.
Denda bagi peminjam yang terlambat mengembalikan koleksi,
menghilangkan, dan merusak.
Anggaran sekolah jumlahnya terbatas, oleh karena itu harus
benar-benar digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Penggunaaanya
diprioritaskan untuk penambahan koleksi baru .
G.
Layanan
Perpustakaan
Bina Pustaka menerapkan sistem layanan terbuka (open acces).
Dimana petugas membebaskan pengunjuk untuk memilih dan mencari koleksi yang
dibutuhkan. Petugas akan mencatat apabila koleksi dipinjam dan dikembalikan.
Selain itu
masih menggunakan cara manual yaitu dengan mendaftar buku yang dipinjam dengan
mengisi kartu buku, tanggal kembali dan tanggal pinjam setelah itu kartu itu
diselipkan ke kantong buku dengan batas pengembalian selama tiga hari.
Layanan
ini masih mempunyai kekurangan:
1.
Koleksi
menjadi berantakan, cepat rusak dan sulit dalam temu kembali informasi.
2.
Proses
pelayanan peminjaman koleksi lama karena pengunjung harus antri saat meminjam
dan mengembalikan
3.
Petugas
pelayanan harus teliti dalam panulisan identitas peminjam, pengisian kartu buku
dan slip tanggal kembali.
Layanan
ini juga mempunyai kelebihan antara lain :
1.
Pengunjung
bebas memilih koleksi
2.
Kebebasan
dalam memilih dapat merangsang
pengunjung untuk sering datang ke perpustakaan
3.
Jikabahan
yang dikehendaki tidak ada pengunjung dapat memilih koleksi yang lain
Perpustakaan
memberikan layanan kepada pengunjung mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu,
dengan perincian sebagai berikut :
Senin : Pukul 07.00 wib – pukul 12.10 wib
Selasa : Pukul
07.00 wib – pukul 12.10 wib
Rabu : Pukul
07.00 wib – pukul 12.10 wib
Kamis : Pukul
07.00 wib – pukul 12.10 wib
Jum’at :
Pukul 07.00 wib – pukul 11.00 wib
Sabtu :
Pukul 07.00 wib – pukul 12.10 wib
BAB III
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A.
Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang masalah di atas, yaitu mengenai kegiatan promosi
jasa layanan perpustakaan. Penulis dalam melaksanakan praktek kerja
perpustakaan di SMP Negeri 1 Tulung Klaten menemukan beberapa kendala/masalah yang
berasal dari dalam dan luar perpustakaan. Kedua hal tersebut secara ringkas
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Kendala dari dalam
Ada
beberapa kendala yang berasal dari dalam perpustakaan. Baik itu dari
perpustakaan maupun dari pustakawannya sendiri. Kendala-kendala itu antara lain
:
a.
Lemahnya
pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik pemasaran.
b.
Pandangan
tradisional bahwa perpustakan hanyalah sebuah gudang buku.
c.
Tidak
memadainya sarana dan prasarana.
d.
Kurangnya
dana untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan baru.
e.
Lemahnya
apresiasi para pustakawan tentang kenyataan bahwa pengguna perpustakaan dewasa
ini yang lebih banyak menuntut jasa di perpustakaan.
2.
Kendala dari luar
Kendala ini
berasal dari luar perpustakaan, diantaranya:
a.
Sasaran
bagi pelayanan pada umumnya hanya bersifat sementara. Misalnya di perpustakaan
SMP, maka siswa hanya berada di sekolahan sekitar tiga tahun saja.
b.
Masih
kurangnya komitmen dari pimpinan dalam memberikan dukungan terhadap
perpustakaan.
c.
Lemahnya
manajemen organisasi.
d.
Faktor
sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke perpustakaan.
e.
Staf
pengajar di sekolah kurang banyak memberi tugas yang mengharuskan siswa untuk
berkunjung ke perpustakaan.
B.
Pemecahannya
Setelah penulis menemukan masalah-masalah yang ada
selama praktek kerja perpustakaan di SMP Negeri 1 Tulung Klaten, ada beberapa pemecahan dalam promosi jasa layanan perpustakaan.
Untuk
mengatasi kendala promosi
jasa layanan perpustakaan yang berasal dari dalam dan dari luar, maka usaha
yang dapat dilakukan antara lain:
1.
Mengatasi
dari dalam
a.
Menggunakan
sarana promosi tercetak, yang dapat berupa:
1)
Brosur
Brosur adalah salah satu media promosi berupa kertas
cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang dibeli
atau dimanfaatkan oleh konsumen atau pelanggan. Brosur merupakan cara yang
paling murah dan praktis untuk melakukan promosi. Pembuatannya cukup mudah. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan brosur, adalah:
a)
Menetapkan cakupan informasi brosur
Cakupan informasi yang dimasukkan dalam brosur antara
lain nama instansi, informasi mengenai alamat, jam buka pelayanan di
perpustakaan, peta ringkas lokasi perpustakaan, informasi jenis koleksi dan
jenis pelayanan, fasilitas perpustakaan, cara-cara dan peraturan peminjaman
serta persyaratan menjadi anggota perpustakaan.
b)
Merancang format dan membuat brosur
Format fisik brosur yang sering digunakan adalah
kertas ukuran A4 yang dilipat dua, tiga, atau empat. Tata letak informasi
penting pada posisi paling depan. Gambar-gambar dan warna ditambahkan untuk
mempercantik penampilan brosur Pemilihan
kata harus tepat dan fleksibel sesuai informasi yang disampaikan.
c)
Memperbanyak dan menyebarkan brosur
Cara memperbanyak brosur ditantukan oleh besarnya
dana yang tersedia dan jumlah eksemplar yang akan dicetak serta tampilan akhir
dari brosur yang diinginkan.
2)
Map Khusus Perpustakan
Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map
dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map dirancang berbeda dari map
biasa, di dalamnya kita dapat memasukkan paket-paket promosi yang telah dibuat,
misalnya beberapa brosur, pembatas buku dan sebagainya. Jadi map merupakan
kumpulan sarana promosi yang dikemas menjadi satu paket dan diberikan pada
orang-orang tertentu.
3)
Poster
Poster adalah media promosi berupa kertas berukuran A3
atau A2 yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu hal
yang disajikan secara menarik dengan huruf-huruf besar. Langkah-langkah yang
harus diperhatikan dalam membuat poster:
a)
Menentukan tema dan kata-kata poster
Tema harus sangat spesifik dan dikaitkan dengan peristiwa
tertentu atau yang sedang hangat dibicarakan. Pemilihan kata harus memberi
kesan, dengan menggunakan huruf yang besar atau warna yang mencolok.
b)
Merancang poster
Dalam membuat poster yang baik adalah menggunakan
ilustrasi atau gambar-gambar menarik, memanfaatkan jenis-jenis huruf yang indah
dan menarik, kalau dana cukup pergunakan jenis kertas yang baik dan bermutu
tinggi.
c)
Memperbanyak dan memasang poster
Poster cenderung cepat usang, maka bahan poster harus
kuat atau dilapisi plastik. Pemilihan tempat harus strategis dan meminta ijin
kepada yang berwenang untuk memasangnya.
4)
News Letter
Adalah salah satu media yang digunakan untuk memberi
informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita atau
artikel singkat yang ditulis dengan gaya tidak formal. News letter disebut juga
majalah internal atau home journal.
5)
Pembatas buku
Adalah suatu benda yang digunakan untuk memberi tanda
pembatas pada halaman-halaman sebuah buku. Dalam merancang pembatas buku yang
menarik harus menggunakan pilihan kata-kata yang tepat dan padat. Pemilahan
bahan harus kuat berdasarkan pertimbangan biaya pembuatannya.
6)
Terbitan khusus perpustakaan
Biasanya dibuat oleh perpustakaan besar karena harus
mempertimbangkan biaya dalam pembuatannya. Bentuk terbitan khusus dapat berupa
buku panduan perpustakaan, kalender perpustakaan, majalah khusus perpustakaan.
b.
Mengadakan Promosi
dalam bentuk kegiatan
Salah satu cara efektif untuk menembus pembatas dan
penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunannya adalah dengan jalan mengadakan kegiatan yang melibatkan
staf perpustakaan dan pengguna. Kegitan
dapat bersifat formal / tidak formal, dengan sasaran pengguna menyeluruh / golongan tertentu saja. Lokasinya
tidak selalu diperpustakaan ,tetapi bisa diluar lingkungan perpustakaan
misalnya di gedung lain atau di taman-taman. Bentuk kegiatan yang diadakan
mulai dari pameran, ceramah, seminar, bercerita, lomba-lomba, kuis, bazar,
wisata perpustakaan, pemutaran film,
pasar murah atau pertemuan khusus pemerhati perpustakaan.
c.
Pencitraan
dan identitas perpustakaan
Pembentukan citra dan identitas positif perpustakaan
dapat dilakukan dengan sebai berikut:
1)
Menciptakan logo atau lambang yang berkesan baik dan
optimis serta mudah diingat.
Logo atau lambang dari suatu
instansi dari yang berbentuk khas dari eksistensi tersebut. Logo dapat berupa
sebuah gambar, tulisan dengan huruf tertentu, kombinasi tulisan dan gambar.
Sebuah logo dibuat sederhana yang menggambarkan misi pada instansi yang
bersangkutan.
2)
Slogan atau moto perpustakaan
Slogan adalah suatu kalimat yang
bermakna mengandung arti suatu komitmen atau janji dari pemilik slogan untuk
menuju sesuatu yang baik sebagaimana terkandung dalam slogan itu. Motto atau
slogan yang baik akan bermanfaat bagi petugas atau pengguna perpustakaan. Bagi
pengguna moto atau slogan akan memberikan harapan bahwa mereka akan mendapatkan
layanan yang bermutu sesuai dengan isi moto atau slogan. Sebaliknya bagi
petugas akan memberi motivasi untuk bekerja lebih baik sehingga tercipta
kondisi layanan yang sesuai dengan moto isi layanan.
3)
Pembuatan rambu-rambu perpustakaan
Rambu-rambu perpustakaan adalah
petunjuk atau informasi bagi pengguna perpustakaan untuk mempermudah mereka
memanfaatkan layanan perpustakaan. Rambu-rambu dapat dirancang dan ditata
sedemikian rupa akan menarik bagi, dan efektif memberi kesan positif
perpustakaan.
4)
Pakaian Seragam Petugas Perpustakaan
Pemakaian seragam bagi petugas
perpustakaan diharapkan dapat memberi manfaat ganda bagi pembentukan citra
perpustakaan. Pertama, petugas perpustakaan akan merasa percaya diri dalam
memberi layanan. Bagi pengguna jika melihat petugas memakai seragam tentunya
akan memudahkan mengetahui keberadan petugas dan melakukan komunikasi selanjutnya akan
tampak keserasian dan keindahan jika
semua petugas semua berpakaian seragam dan rapi. Semua ini memberi nilai
positif dari sudut pandang pengguna perpustakaan.
d.
Penataan
Lingkungan Fisik Perpustakaan
Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang tidak
ubahnya sebuah toko serba ada atau swalayan, jadi perpustakaan dalam menyajikan
koleksi serupa dengan toko serba ada, yaitu mengenai usaha agar pengguna
tertarik datang ke perpustakaan dan menggunakan layanan yang disediakan.
Cara penyajian layanan dan penataan lingkungan fisik
perpustakaan menerapkan konsep memajang (display) seperti di toko serba ada. Di
perpustakaan ada tiga hal yang berkaitan dengan pemajangan yaitu untuk memajang
buku-buku baru, mempromosikan kelompok koleksi tertentu dan mempromosikan
program serta layanan perpustakaan.
e.
Meningkatkan
Sumber Daya Manusia
Pustakawan adalah agen promosi yang secara langsung
mempengaruhi citra perpustakaan. Sebagai agen pustakawan harus profesional
dalam menjalankan kegiatannya. Pustakawan yang profesional harus mempunyai
wawasan luas, integritas yang tinggi dan sikap serta kemampuan dalam
berkomunikasi hal ini dapat didukung dengan melakukan kegiatan pelatihan atau
seminar perpustakaan, mempelajari ilmu dasar-dasar perpustakaan di bangku
sekolah dan selalu belajar masalah-masalah yang ada di perpustakaan.
2.
Mengatasi
Kendala dari Luar
a.
Dukungan
dari Kepala Sekolah dengan pimpinan di
lingkungan perpustakaan tersebut berada.
Perpustakaan erat hubungannya dengan kurikulum sekolah
karena perpustakaan dapat mendukung dan menjadi bagian integral dari kurikulum
sekolah melalui sumber belajar, partisipasi pustakawan dalam menyusun bahan
pelajaran, bimbingan membaca dan kerjasama guru/pustakawan. Selain itu sikap
kepala sekolah yang menjadi faktor terpenting yang mempengaruhi kurikulum
sekolah diantaranya:
1)
Sikap kepala sekolah bisa menentukan apakah sekolah
dalam menerapkan kurikulum itu memanfaatkan sumber belajar yang tersedia
diperpustakaan atau tidak.
2)
Sikap kepala sekolah dalam menentukan bentuk organisasi
perpustakaan dan bagaimana penggunaannya.
3)
Sikap kepala sekolah akan menyebabkan guru-guru
memanfaatkan perpustakaan sekolah secara efektif atau tidak.
b.
Manajemen
Organisasi
Manajemen memiliki peranan penting bagi perpustakaan
sekolah dalam mewujudkan tujuan perpustakaan. Tujuannya adalah memberikan
layanan yang terbaik pada pemustakanya. Kegiatan manajemen memiliki beberapa
aspek yaitu:
1)
Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah penentuan sasaran yang ingin
dicapai, tindakan yang harus dilakukan, bentuk organisasi dan personal,
menyangkut keputusan apa, bagaimana, kapan, dan siapa yang melakukannya.
2)
Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah penetapan struktur peran
melalui penentuan aktifitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, pengelompokan
aktivitas, pendelegasian wewenang, penugasan pada kelompok, koordinasi dan
informasi dalam organisasi.
3)
Pengaturan staf (staffing)
Pengaturan adalah pengisian jabatan dalam organisasi
dengan cara mengidentifikasikan kabutuhan tenaga, merekrut, memilih,
menempatkan, promosi, menilai, memberi imbalan dan melatih karyawan (trainning).
4)
Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah mendorong orang lain, pustakawan
memimpin, mengawasi, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5)
Pengendalian (controling)
Pengendalian adalah kegiatan meneliti, mengawasi agar
semua tugas dan pekerjaan dilakukan sesuai dengan pertelaan tugas dalam
peraturan yang ada.
c.
Faktor
Sosial
Budaya masyarakat kuno yang kurang mengenal
perpustakaan, jarang ke perpustakaan
masih banyak di sekitar kita.
Untuk menghilangkan kebiasaan itu dapat dilakukan
dengan cara:
1)
Pembinaan dan pengenalan tentang layanan perpustakaan
yang ada.
2)
Membiasakan gemar ke perpustakaan dari kecil dimulai
dari kebiasaan keluarga yang berkunjung di akhir pekan.
3)
Diadakannya iklan promosi jasa perpustakaan di media
masa (koran, tv, radio).
4)
Untuk daerah terpencil dapat dilakukan
kunjungan-kunnjungan dengan mobil keliling (perpustakaan keliling).
5)
Toleransi terhadap denda dan batas waktu peminjaman
d.
Sikap
staf pengajar
Metode mengajar guru harus inovatif dan kreatif akan
memperlancar pengajaran dengan kerjasama dengan perpustakaan. Perpustakaan berusaha memmberikan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan siswa. Dalam pengembangan kurikulum akan terjadi interaksi yang
direncanakan antara siswa, guru, dan pustakawan. Hal ini memberi kesempatan pustakawan
dalam menyampaikan saran, baik pada kepala sekolah, guru mengenai bahan pustaka
e. Waktu pelayanan sementara di
perpustakaan
Untuk perpustakaan SMP waktu pelayanan setiap hari
efektif sekolah hanya saja pada jam-jam tertentu. Jadi kebanyakan siswa
berkunjung ke perpustakaan jika diberi tugas oleh guru. Pada jam istirahat
siswa hanya sibuk bermain dan berada di kantin. Untuk mengatasi hal tersebut
kita bisa membuat peraturan dengan mewajibkan siswa berkunjung ke perpustakaan
sesuai jadwal yang ditentukan.
Para siswa SMP berada disekolah hanya tiga tahun saja
setelah lulus dia tidak lagi menjadi anggota perpustakaan. Siswa yang telah
lulus dari SMP putus hubungan dengan perpustakaan. Agar hubungan siswa dan
perpustakaan tetap terjalin maka diadakan reuni di perpustakaan dengan
mengadakan misalnya: bimbingan belajar bagi siswa SMP oleh almuni SMP tersebut.